Senin, 16 Desember 2013

Metro Ethernet



Metro Ethernet

Metro Ethernet merupakan teknologi jaringan Ethernet yang diimplementasikan di sebuah metropolitan area. Perusahaan-perusahaan besar dapat memanfaatkan teknologi tersebut untuk menghubungkan kantor-kantor cabang mereka ke dalam sistem intranet yang ada di dalam perusahaan tersebut. Jaringan Metro Ethernet umumnya didefenisikan sebagai bridge dari suatu jaringan atau menghubungkan wilayah yang terpisah juga menghubungkan LAN dan WAN atau backbone network yang umumnya dimiliki oleh service provider. 

 
Jaringan Metro Ethernet, secara harafiah berarti jaringan komunikasi data yang berskala metro (skala untuk menjangkau satu kota besar seperti Jakarta misalnya) dengan menggunakan teknologi Ethernet sebagai protokol transportasi datanya. Begitu pula arti sebenarnya, teknologi Metro Ethernet merupakan salah satu perkembangan dari teknologi Ethernet yang dapat menempuh jarak yang luas berskala perkotaan dengan dilengkapi berbagai fitur yang seperti terdapat pada jaringan Ethernet umumnya. Sehingga jaringan yang berskala metro dapat dibentuk dengan menggunakan teknologi Ethernet biasa. Metro Ethernet menggunakan protokol atau teknologi yang sama persis dengan Ethernet/Fast Ethernet pada LAN tetapi ada penambahan beberapa fungsi sehingga dapat digunakan untuk menghubungkan dua lokasi (dua LAN) dengan jarak puluhan bahkan ratusan kilometer.
Kelebihan dari Metro Ethernet ini adalah :
  1. Memberikan pelayanan ke pelanggan serta mendukung aplikasi-aplikasi yang membutuhkan speed/kecepatan/bandwidth yang besar.
  2. Terdapat beberapa tipe pelanggan yang tidak perlu menggunakan router, sehingga efisien untuk penggunaan perangkat.
  3. Sudah sangat umum digunakan sehingga teknologi atau aspek teknisnya dapat dimengerti oleh semua orang.
Transport Metro Ethernet
Dalam jaringan transport di metropolitan, teknologi Ethernet merupakan tantangan dalam menyalurkan paket data. Jaringan Ethernet menawarkan biaya penggelaran, pemeliharaan yang lebih murah dan memberikan layanan data yang lebih baik dibandingkan dengan jaringan network existing seperti SDH/SONET. Peningkatan kebutuhan akan layanan-layanan berbasis data menjadi pendorong pengembangan Ethernet. Gigabit Ethernet (GbE) merupakan standar teknologi pada layer data link dan physical. Gigabit Ethernet mendukung point to point connections, dan dapat diatur dengan berbagai cara dari beberapa struktur network yang biasannya menggunakan topologi ring atau hub and spoke.
Teknologi transport lainnya adalah Multi Protocol Label Switching (MPLS) dan Resilient Packet Ring (RPR).Teknologi MPLS diterapkan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dari jaringan IP. Ide dasar dari pengembangan MPLS adalah dengan menggunakan “label” untuk melakukan mekanisme switching ditingkat IP. Sistem proteksinya (reliabilitas) dilakukan dengan alternatif route dan dual homing, dan metode proteksi path yang umum pada jaringan IP.
Resilient Packet Ring (RPR) adalah protokol Media Access Control (MAC) yang didesain untuk melakukan optimalisasi pengelolaan bandwidth dan memfasilitasi penggelaran layanan data melalui network ring. RPR beroperasi di atas teknologi transport seperti GbE atau SDH. RPR menyediakan proteksi (dibawah 50ms) dengan dua metoda yang berbeda, steering dan wrapping. RPR node dapat memilih paket yang dialamatkan kepada RPR dari ring dengan fungsi DROP, dan dapat melakukan insert data ke dalam ring dengan ADD function. RPR menjawab persyaratan Quality of Service (QoS) dengan tiga tingkatan QoS. Paket yang dikirimkan melalui ring diberi label dengan prioritas High, Medium atau Low.

http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?view=article&catid=10%3Ajaringan&id=837%3Ametro-ethernet&option=com_content&Itemid=14

0 komentar:

Posting Komentar