DISKLESS
A. Pengertian jaringan diskless
Jaringan
Diskless adalah jaringan yang hanya terdapat satu media penyimpanan
harddisk, yaitu komputer server yang mengizinkan client yang tidak
dilengkapi dengan media penyimpan seperti harddisk, disket, CDROM dan
sebagainya untuk dapat mengaktifkan system operasi.
B. Peralatan yang Dibutuhkan:
1. Komputer Server
2. Komputer Terminal/Client
3. Koneksi jaringan
4. Kartu Jaringan
5. Perangkat Lunak
C. Cara Kerja Jaringan Diskless.
1. Booting melalui Jaringan
Booting
melalui jaringan merupakan konsep lama, ide dasarnya adalah komputer
client dengan kode booting seperti BOOTP atau DHCP dalam memory non-volatile
(ROM) chips mendapatkan system seperti file root server dalam suatu
jaringan ketika komputer client tidak dilengkapi dengan media
penyimpanan. Misalnya harddisk.
2. Teori Sistem Diskless
Dalam
suatu jaringan, setiap komputer yang terhubung dengan komputer lainnya
akan melakukan proses pertukaran data yang cukup kompleks. Setidaknya,
ada beberapa hal yang dipenuhi komputer-komputer dalam jaringan
tersebut, yaitu:
Kartu Jaringan (ethernet card)
IP address
Image Kernel
dan File system
Untuk mencapai bentuk diskless komputer client dianggap tidak mempunyai harddisk. Dengan demikian, untuk mendapatkan file system server, komputer client menggunakan nomor unik (MAC). Protocol yang digunakan untuk menerjemahkan alamat ke hardware ke IP address adalah BOOTP (boot protocol) dan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol). Dengan demikian, sebelumnya komputer client diskless harus terdaftar dalam suatu database.
Ketika
proses DHCP atau BOOTP dijalankan untuk mendapatkan IP address dan
informasi lainnya, komputer client harus men-download kernel yang
terletak di server. TFTP (Trivial File Transfer Protocol), namun TFTP ukurannya lebih kecil dari FTP sehingga ikut masuk ke ROM. TFTP menggunakan protocol UDP (User Datagram Protocol) yang bekerja per blok sedangkan FTP menggunakan TCP (Transmission Control Protocol).
Ketika
kernel berhasil di-download, kernel kemudian melakukan inisialisasi
perangkat keras komputer client yang dimiliki. Akhirnya, komputer client
membutuhkan file system root. Untuk itu protocol NFS (Network File System)
diperlukan. Dengan NFS komputer client dapat menjalankan system server
melalui jaringan. Sebenarnya, proses tersebut berjalan di server namun
outputnya di komputer client. Secara sederhana, komputer client hanya
menjalankan system operasi yang telah di-download dengan bantuan
protocol TFTP sedangkan file system server tetap di server namun
output-nya di client.
0 komentar:
Posting Komentar