Hyper Threading
Teknologi Hyper-Threading adalah
teknik yang memungkinkan sebuah CPU tunggal dapat bertindak seperti beberapa
CPU. Sebuah CPU (single thread) terdiri dari banyak komponen kecil. Pada saat
menjalankan proses, beberapa komponen mungkin sibuk memproses intruksi,
sedangkan komponen lainya sedang menunggu untuk dimanfaatkan.Sehingga hal ini
mengakibatkan CPU bekerja tidak maksimal.
Hyper threading memungkinkan
bagian-bagian yang berbeda dari CPU untuk bekerja pada tugas yang berbeda
secara bersamaan. Dengan cara ini, sebuah komputer dengan CPU Hyper-Threading
tampaknya lebih dari satu CPU.
Sebuah CPU dengan Hyper-Threading
memiliki dua set sirkuit yang melacak keadaan CPU. Sirkuit ini mencakup
sebagian besar register dan penunjuk instruksi. Sirkuit ini berfungsi sebagai
fasilitas penyimpanan sementara untuk melacak dimana CPU saat ini bekerja.
Bagian CPU yang tidak direplikasi adalah L1 dan L2 cache. Hyper-Threading
menduplikat sekitar 5% dari sirkuit dari CPU. Tergantung pada aplikasi
perangkat lunak yang digunakan, Hyper-Threading dapat meningkatkan performa
hingga enam kali lipat.
Perangkat Lunak Yang Didukung
Manfaat kinerja Hyper-Threading hanya
dapat dijalankan dengan menggunakan sistem operasi yang mendukung beberapa CPU.
Pada sistem operasi, CPU Hyper-Threading akan terlihat seperti dua CPU.
Sistem Operasi yang mendukung Hyper-Threading diantaranya Microsoft Windows NT
4.0, Microsoft Windows 2000, Microsoft XP Professional, dan sebagian besar
varian Unix.
Cara Kerja Teknologi Hyper-Threading
Pada saat CPU(tanpa Hyper-Threading)
memproses instruksi, maka hanya sekitar 35% unit CPU saja yang terpakai.
Sisanya menganggur dan menunggu menunggu instruksi sebelumnya selesai. Hal ini
disebabkan karena pada 1 CPU, instruksi-instruksi dikirimkan dalam bentuk single-thread.
Sehingga instruksi-instruksi tersebut mengantri secara berurutan.
Sedangkan pada CPU Hyper-Threading, urutan instruksi dikirim secara multi-thread (dalam 2 Thread secara paralel/bersamaaan), sehingga sebuah instruksi tidak harus mengantri dulu instruksi di depannya, tapi dapat langsung diproses oleh Execution Unit yg semula menganggur.
Sedangkan pada CPU Hyper-Threading, urutan instruksi dikirim secara multi-thread (dalam 2 Thread secara paralel/bersamaaan), sehingga sebuah instruksi tidak harus mengantri dulu instruksi di depannya, tapi dapat langsung diproses oleh Execution Unit yg semula menganggur.
Perbandingan Dengan CPU Biasa
Seberapapun besar GHz sebuah CPU,
apabila Execution Unitnya sedang memproses instruksi yg belum selesai, maka CPU
tsb akan tetap terhambat untuk menerima instruksi berikutnya, ini karena
instruksi harus mengantri berurutan pada jalur single-thread.
Oleh karena itu Tomshardware pernah
menyatakan bahwa performa P4 3.06GHz dengan HT sanggup mengalahkan P4 4GHz
tanpa HT. Situasi seperti itu bisa saja terjadi terutama bila dalam
pengujiannya Tomshardware menjalankan aplikasi secara bersamaan.
Untuk pemakaian sehari-hari kita
seringkali menjalankan banyak aplikasi bersamaan, disaat itulah kita akan makin
sadar bahwa 2 akan lebih baik dari 1. Petinju professional sekalipun, tapi bila
hanya memiliki 1 tangan, maka ia bisa saja dengan mudah dikalahkan oleh tukang
becak bertangan 2.
0 komentar:
Posting Komentar